cover
Contact Name
Dr. Abdul Qodir Zaelani, S.H.I., M.A
Contact Email
al.adalah@radenintan.ac.id
Phone
+6281578564519
Journal Mail Official
al.adalah@radenintan.ac.id
Editorial Address
Letkol. Hendro Suratmin Street Sukarame Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Al-'Adalah
ISSN : 08541272     EISSN : 2614171X     DOI : 10.24042
Core Subject : Religion, Social,
AL-ADALAH Jurnal Hukum Islam adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan dua kali dalam setahun (Januari dan Juli) oleh Fakultas Syariah IAIN Raden Intan Lampung. Jurnal AL-ADALAH menekankan spesifikasi dalam studi-studi hukum Islam mengkomikasikan penelitian-penelitian yang berkaitan dengan studi hukum Islam.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue " Vol 14, No 2 (2017): Al-Adalah" : 10 Documents clear
Menggagas Fikih Responsif: Upaya Progresif Modernisasi Fikih. maulidi, maulidi
al-adalah Vol 14, No 2 (2017): Al-Adalah
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.984 KB) | DOI: 10.24042/adalah.v14i2.2677

Abstract

Artikel ini membahas modernisasi fiqh dalam upaya merespon perubahan dan perkembangan masyarakat. Tujuannya untuk mencari solusi terhadap problematika hukum (islam), yang selama ini terkesan stagnan. Studi ini menemukan 3 faktor penyebab, yakni: pertama, hukum difahami sebagai single entity yang tidak terpaut dari entitas lainnya. Padahal realitasnya, hukum berkait erat dengan disiplin ilmu yang lain. Kedua, hukum difahami sebagai suatu yang bersifat final (untouchable), padahal hukum berjalan beriringan dengan perkembagan realitas. Ketiga, hukum selalu didasarkan pada tektualis normatif, padahal banyak kearifan lokal (local wisdom) yang juga mengusung nilai-nilai filosofis yang relevan dengan maqasid syariah (legal purpose). Asumsi yang keliru ini harus mulai didekonstruksi, jika tidak maka akan terjadi empty space dalam hukum (Islam). Sebagai solusinya, pendekatan integrative system harus mulai digalakkan melalui transformasi taqlid qauli menuju taqlid manhaji, dari paradigma leteralis menuju paradigma teleologis.
Tinjauan Hukum Islam Terhadap Upah Pembajak Sawah di Desa Klesem Pacitan muzakki, harir; Sumanto, Ahmad
al-adalah Vol 14, No 2 (2017): Al-Adalah
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.554 KB) | DOI: 10.24042/adalah.v14i2.1909

Abstract

Tulisan ini membahas tinjauan hukum Islam tentang praktek pengupahan operator traktor untuk membajak sawah di Desa Klesem Kecamatan Kebon Agung Kabupaten Pacitan. Tujuannya untuk mengetahui apakah praktek tersebut sesuai dengan hukum Islam atau tidak. Secara umum, akad pengupahan di Desa Klesem dapat digolongkan ke dalam akad ijarah dalam hukum Islam. Prinsip utama dalam akad ijarah adalah saling menguntungkan dan dilarang mendhalimi. Penetapan upah pun harus jelas yang meliputi besarnya upah dan tata cara pembayaran upah. Studi ini menemukan fakta bahwa penyedia jasa mesin bajak seringkali tidak menepati waktu dan meminta tambahan dari upah yang sebelumnya telah diperjanjikan. Penentuan upah yang berubah-ubah dan pembatalan atau penghentian kontrak secara sepihak semacam ini tentu saja merugikan pihak petani. Kesimpulannya, meski secara umum praktek sewa menyewa traktor di desa Klesem sah menurut hukum Islam, namun masih ada kasus-kasus yang menyalahi prinsip hukum Islam.
Keberpihakan Hukum Islam Terhadap Perlindungan Anak Nurjanah, Siti
al-adalah Vol 14, No 2 (2017): Al-Adalah
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.429 KB) | DOI: 10.24042/adalah.v14i2.2905

Abstract

Perlindungan anak telah menjadi isu penting dalam dunia modern. Untuk menjamin masa depan generasi penerus, anak harus memperoleh perlindungan dari segala macam bentuk gangguan, ancaman, kekerasan dan eksploitasi yang dilakukan oleh orang-orang dewasa. Perlindungan itu tidak hanya dibebankan kepada para orang tua saja, melainkan juga menjadi tanggungjawab masyarakat, bangsa dan negara. Artikel ini mencoba menelaah sikap Islam terhadap isu perlindungan anak melalui penelusuran terhadap dalil-dalil syara. Khususnya al-Quran dan al-Hadith. Studi ini menyimpulkan bahwa Islam memiliki perspektif yang lebih komprehensif. dalam menjamin kepentingan anak. Jaminan perlindungan itu dimulai sejak mereka masih berupa janin hingga sesudah mereka tumbuh dewasa. Hal ini dapat difahami dari ketentuan syari’at yang melarang tindakan abortus dan memberikan keringanan bagi ibu hamil untuk tidak berpuasa pada bulan Ramadan. Selain dari itu, Islam juga memberikan hal hidup, hak untuk diaqiqahkan, hak mendapat nama yang baik, hak mendapatkan penyusuan selama dua tahun, dan sebagainya.
Efektivitas Sidang Keliling (Studi di Pengadilan Agama Wonogiri) Fauzi, M Latif
al-adalah Vol 14, No 2 (2017): Al-Adalah
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.667 KB) | DOI: 10.24042/adalah.v14i2.2057

Abstract

Artikel ini menelaah kebijakan Sidang Keliling yang dilaksanakan oleh Pengadilan Agama Wonogiri. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana efektivitas sidang keliling yang dilaksanakan itu dalam memperluas akses kepada masyarakat pencari keadilan terutama kaum perempuan. Dengan menggunakan teori steps to justice yang dikembangkan oleh Rolax, peneliti mencoba mengamati praktik Sidang Keliling yang dilaksanakan oleh PA Wonogiri di sekitar kecamatan Puwantoro dan Baturetno yang berjarak sekitar 40 Km jauhnya dari Kantor Pengadilan Agama Wonogiri. Studi ini menemukan bahwa, jika dilihat dari aspek prosedur formal, sidang keliling memang memiliki peran yang relatif penting dalam perluasan akses masyarakat, terutama kaum perempuan, terhadap keadilan. Perluasan akses ini lebih dimaknai sebagai upaya memberi bantuan kepada para pihak agar waktu, biaya, dan tenaga yang mereka keluarkan untuk menghadiri sidang lebih hemat dan efisien.
Optimalisasi Pengelolaan Wakaf (Studi di Kabupaten Demak) Riyanto, Riyanto
al-adalah Vol 14, No 2 (2017): Al-Adalah
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.145 KB) | DOI: 10.24042/adalah.v14i2.1967

Abstract

Wakaf, sebagai salah satu lembaga sosial dan ekonomi umat, memiliki potensi yang sangat besar dalam mendorong upaya peningkatan ekonomi umat. Sebagai suatu negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat besar dan mayoritas muslim, Indonesia perlu menggali dan mengembangkan potensi lembaga keagamaan ini. Kombinasi antara perintah agama dan nilai-nilai sosial dapat menjadi sandaran ideologis yang kuat bagi pemerintah dalam mengatur pengelolaaan wakaf agar makin berkembang dan produktif. Penelitian ini menelaah bagaimana kedudukan hukum tanah wakaf di kabupaten sebelum dan sesudah berlakunya Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf sekaligus mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang dapat mendukung dan menghambat upaya optimalisasi pemberdayaan wakaf. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosio-normatif dan dilaksanakan di beberapa lokasi dalam wilayah Kabupaten Demak. Studi ini mengungkap fakta bahwa lembaga wakaf di Kabupaten Demak belum mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini dikarenakan banyak tanah-tanah wakaf di Kabupaten Demak tidak dikelola secara profesional dan kurang produktif. Untuk itu, ke depan dibutuhkan pembinaan profesionalitas para nazir agar lembaga wakaf dapat berkembang secara optimal dan inovatif sehingga kemakmuran masyarakat dapat terwujud secara merata.
Hukum Keluarga Islam di Indonesia: dari Orde Lama hingga Orde Reformasi Rajafi, Ahmad
al-adalah Vol 14, No 2 (2017): Al-Adalah
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.281 KB) | DOI: 10.24042/adalah.v14i2.2059

Abstract

Secara historis, aturan tentang hukum keluarga Islam telah ada dan dipraktekkan di Indonesia sejak awal kedatangan Islam di bumi Nusantara. Hal ini ditunjukkan dengan adanya fenomena penerapan fikih madzhab al-syâfi’iyyah secara massif di masa lampau. Setelah NKRI berdiri, pembaruan hukum keluarga Islam melalui lembaga politik dimulai sejak era orde lama hingga era reformasi. Gerakan pembaruan tersebut semakin menguat setelah CLD-KHI dikumandangkan untuk menjadikan KHI sebagai UU Perkawinan yang baru. Sayangnya, gerakan ini mendapat respon negatif dari beberapa ormas Islam sehingga rencana tersebut dibatalkan oleh Pemerintah. Meskipun demikian, pergumulan antara pemikiran Islam liberal dan fundamentalis-konservatif masih terus berlanjut hingga saat ini.
Prospek Hukum Islam dalam Sistem Hukum Indonesia Saifuddin, Saifuddin
al-adalah Vol 14, No 2 (2017): Al-Adalah
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.182 KB) | DOI: 10.24042/adalah.v14i2.2516

Abstract

Kendatipun mayoritas warga negara Indonesia adalah umat Islam, namun hukum Islam tidak dapat secara otomatis berlaku di negeri ini. Hal ini dikarenakan Indonesia bukan negara agama dan tidak menjadikan agama sebagai landasan ideologi negara. Artikel ini menganalisis prospek masuknya hukum Islam dalam sistem hukum nasional. Tujuannya untuk menemukan format yang sesuai dengan karakter negara Indonesia dan tidak menyimpang dari landasan idiil negara yakni Pancasila. Penelitian ini menyimpulkan hanya ada sedikit cara untuk memberlakukan hukum Islam di Indonesia, tanpa mengubah tatanan kenegaraan, yakni (1): melalui amandemen UUD. Ketika ada amandemen konstitusi, hukum Islam bisa saja ditransformasikan menjadi hukum positif sejauh disepakati oleh badan legislatif melalui cara dan prosedur demokratis. Kedua melalui transformasi materi hukum. Cara ini dilaksanakan dengan mengubah hukum materiil yang semula berlandaskan kepada nilai-nilai sekuler menjadi produk hukum yang berlandaskan nilai-nilai ajaran Islam. Ketiga: melalui otonomi daerah. seperti di Aceh, Banten, Madura, dan Gorontalo.
Menjadi Muslim di Negara Multikultural: Dinamika, Tantangan dan Strategi dalam Perspektif Fikih Multikultural Tahir, Masnun
al-adalah Vol 14, No 2 (2017): Al-Adalah
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.168 KB) | DOI: 10.24042/adalah.v14i2.2138

Abstract

Islam Indonesia adalah unik, pluralis dan multikulturalis sebagai Islam Nahdlatul Ulama, Islam Muhammadiyah, Islam Syiah, Islam Sunni dan banyak lagi yang memiliki konsekuensi beragam bagi para pengikutnya. Faktanya, keberagaman terus menghadapi tantangan. Tuduhan terhadap moderat dan multikulturalisme melalui kekerasan dilakukan oleh aktor individu, organisasi massa, dan institusi paling otoritatif yang seharusnya menjadi penjamin moderatisme agama dalam kerangka keindonesiaan. Pada level ekstrem, perlawanan dimanifestasikan dalam serangkaian tindakan intoleran seperti pengusiran. Tulisan ini bertujuan untuk mempresentasikan bagaimana strategi kehidupan dalam nuansa multikultural dari perspektif hukum Islam. Gagasan fikih yang peka terhadap multikulturalisme menjadi penting bagi umat Islam di Indonesia untuk memiliki keragaman perspektif dalam kehidupan sehari-hari.
Ijtihad Ekonomi dalam Pengelolaan Aset Wakaf Muallim, Amir
al-adalah Vol 14, No 2 (2017): Al-Adalah
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.71 KB) | DOI: 10.24042/adalah.v14i2.2212

Abstract

Di dalam Fikih Islam, setiap kasus yang tidak secara tegas disebutkan ketentuan hukumnya oleh dalil secara otomatis masuk ke dalam ranah penafsiran hukum (ijtihad). Hal ini berlaku juga untuk kasus wakaf. Mengingat pelaksanaannya tidak secara detail dijelaskan dalam Aquran dan Hadits maka hal tersebut menjadi sangat terbuka bagi penafsiran yang fleksibel dan dinamis. Studi ini menelaah tentang praktik wakaf pada Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (UII) dan Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBSA), Semarang. Fokus persoalan pada penelitian ini adalah model ijtihad ekonomi yang dijadikan landasan dalam pengelolaan dan pengembangan wakaf. Penelitian ini menemukan bahwa fakta bahwa YBSA menjadikan seluruh aset yayasan sebagai aset wakaf meskipun sebenarnya seluruh aset yang ada merupakan hasil pengembangan dari modal wakaf (pada awalnya berupa sekolah-sekolah dasar kemudian berkembang hingga memiliki perguruan tinggi dan Rumah Sakit). Dalam kajian hukum Islam, menggabungkan modal dengan hasil pengembangan sebagaimana yang dilakukan oleh YBSA merupakan ijtihad baru dalam pengelolaan wakaf dan diistilahkan dengan ijtihad ekonomi.
Konsep Maslahat dalam Menyikapi Masalah Kontemporer (Studi Komparatif al-Tûfi dan al-Ghazali) Hermanto, Agus
al-adalah Vol 14, No 2 (2017): Al-Adalah
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.015 KB) | DOI: 10.24042/adalah.v14i2.2414

Abstract

Konsep maslahat yang ditawarkan oleh al-Ghazali lebih umum, dibandingkan konsep yang ditawarkan oleh al-Tûfi. Pada sisi kesamaannya, keduanya baik al-Ghazali maupun al-Tûfi sama-sama memiliki prinsip bahwa teori maslahat dapat dijadikan dalil hukum Islam untuk menyikapi masalah-masalah kontemporer, walaupun keduanya sama-sama mengembangkan konsep ini dari ulama-ulama sebelumnya khususnya Imam Malik yang pertama merintisnya. Namun keduanya memiliki konsep yang berbeda, al-Ghazali lebih menekankan pada kriteria dan definisi maslahat itu, baik mu’tabarah, mulgha maupun mursalah, namun al-Tûfi justru banyak mengembangkan dari maslahah mursalah, banyak menggunakan nalar dan logika dibandingkan al-Ghazali, bahkan beranggapan bahwa al-Tûfi terkesan aneh dibandingkan tokoh lainnya dan dianggap tidak konsisten dengan madzhab Hanbalinya, namun demikian al-Tûfi tetap membatasi pada wilayah al-mu’amalah dan ‘adat dan bukan wilayah ibadah dan muqaddarah.

Page 1 of 1 | Total Record : 10